Untuk Mendapatkan Harga Terbaik, Segera Hubungi Kami di (021) 2961 5678                                                                                    
DOLAR AS BERGERAK MENGUAT, DI TENGAH KELUARNYA DANA ASING

12 November 2024, 09.20 WIB


image

Pergerakan nilai tukar rupiah semakin ambruk terhadap kurs dolar AS, hal ini terjadi seiring dengan derasnya dana asing yang keluar dari pasar keuangan domestik.

Mengutip dari Refinitiv, mata uang Garuda dibuka melemah sebesar 0,28% ke posisi Rp15.720/US$. Tidak lama kemudian, rupiah semakin anjlok hingga ke Rp15.775/US$ dengan pelemahan 0,64%.

Sedangkan untuk laju indeks DXY, tercatat mengalami sedikit menurun 0,03% ke level 105,51. Angka ini lebih rendah jika dibandingkan dengan posisi kemarin yang berada di angka 105,54.

Beberapa waktu kedepan, pergerakan nilai tukar rupiah kemungkinan masih akan mengalami tekanan di tengah keluarnya dana asing dari pasar keuangan domestik.

Dari laporan Bank Indonesia (BI), untuk periode 4 hingga 7 November 2024, tampak dana asing yang keluar dari dalam negeri mencapai sebesar Rp10,23 triliun ini keluar dari tiga instrumen seperti Saham, Surat Berharga Negara (SBN), dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), masing-masing mencapai sebesar Rp2,29 triliun, Rp4,66 triliun, dan Rp3,28 triliun.

Derasnya dana asing yang kelaur dari pasar keuangan domestik terjadi seiring dengan melonjaknya indeks dolar AS DXY dan imbal hasil US Treasury tenor 10 tahun. Kenaikan dua hal ini memicu aliran dana kembali ke AS untuk sementara waktu di tengah kemenangan Donald Trump dalam pemilu AS melawan Kamala Harris.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo juga telah membuka suara bahwa kembali terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat, memberikan dampak terhadap aktivitas ekonomi global maupun Indonesia.

Sri Mulyani menuturkan, kembalinya Trump sebagai pimpinan tertinggi di Negeri Paman Sam bukanlah kabar yang baik. Bahkan, pada saat kemenangan Trump sebagai Presiden AS pada Pilpres 2024 yang digelar pada 5 November 2024, telah menghambat sentimen positif di dalam negeri.

Sementara Sri Mulyani menegaskan terpilihnta Trump akan menghambat stabilitas eksternal Indonesia, yakni terhambatnya penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di tengah sentimen positif penurunan suku bunga acuan Fed Fund Rate, serta terjadinya aliran modal asing yang keluar setelah Trump terpilih.