ISRAEL DAN IRAN KEMBALI MEMANAS, DOLAR AS MENGUAT
28 Oktober 2024, 09.15 WIB
						Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mengalami pelemahan cukup tajam setelah Israel melakukan serangan ke Iran pada akhir pekan lalu, Sabtu (26/10/2024).
Mengutip data Refinitiv, Senin (28/10/2024), mata uang Garuda mencatat pelemahan 0,16% ke posisi Rp15.660/US$. Selang beberapa menit kemudian, rupiah kembali jatuh hingga ke angka Rp15.720/US$ atau turun 0,54%.
Sedangkan untuk indeks DXY bergerak naik 0,23% ke level 104,5. Angka tesebut naik tinggi dibandingkan dengan posisi sebelumnya di 104,25.
Nilai tukar rupiah bergerak fluktuasi hari ini setelah Timur Tengah kembali memanas khususnya di akhir pekan kemarin.
Pada Sabtu kemarin (26/10/2024), Militer Israel melancarkan beberapa serangan udara terhadap Iran. Warga yang tinggal di Teheran melaporkan mendengar ada beberapa ledakan di dalam dan sekitar Ibu Kota Iran.
Serangan tersebut memicu kekhawatiran masyarakat global akan terjadi perang yang lebih luas di Timur Tengah lantaran serangan Israel terhadap Hamas di Gaza telah memasuki tahun kedua. Di sisi lain, Israel juga tengah berperang melawan Hizbullah di Lebanon Selatan.
Menanggapi hal ini, Arab Saudi pun telah buka suara untuk tetap menahan diri secara maksimal dan meminta masyarakat internasional agar mengambil tindakan guna meredam ketegangan dan mengakhiri konflik di kawasan tersebut.
Sementara tensi geopolitik di Timur Tengah ini tentu berdampak pada kekhawatiran para pelaku pasar termasuk investor untuk melakukan investasi di suatu negara. Bukan tidak mungkin para pelaku pasar akan melakukan aksi profit taking terlebih dahulu hingga berujung keep cash atau mungkin menempatkan datanya ke instrumen investasi dengan tingkat keamanan yang lebih tinggi dari sebelumnya.

  ptsavemc@yahoo.com
  
  ptsavemc
  
  0877-7456-8833

