Untuk Mendapatkan Harga Terbaik, Segera Hubungi Kami di (021) 2961 5678                                                                                    
RUPIAH SEMAKIN TERPURUK

11 Oktober 2022, 10.02 WIB


image

Nilai tukar rupiah kembali diperdagangkan melemah terhadap kurs dolarAS, hingga jauhi level Rp15.300/US$. Faktor yang menekan laju rupiah tidak lain dari seputar bank sentral AS atau The Fed yang tetap agresif dalam menaikan suku bunga acuannya.

Rupiah dibuka langsung melemah 0,1% ke posisi Rp15.325/US$. Pelemahan yang dialami rupiah bertambah menjadi 0,26% ke Rp15.350/US$. Angka tersebut merupakan level terendah sejak 29 April 2020.

The Fed masih akan memperketat kebijakan moneternya dengan menaikan suku bunga meski perlambatan ekonomi akan berujung pada resesi.

CEO JPMorgan, Jamie Dimon menuturkan, AS kemungkinan bisa masuk ke dalam jurang resesi dalam waktu 6 bulan ke depan.

Ia menambahkan, seberapa lama dan parah dampak dari resesi tidak dapat diukur, lantaran masih ada faktor lain yaitu perang antara Rusia dengan Ukraina yang menyebabkan inflasi masih terus meningkat.

Saat perekonomian mengalami resesi, maka pemutusan hubungan kerja secara massal akan terjadi. Namun, hal tersebut tidak membuat The Fed mengendurkan niatnya untuk terus menaikan suku bunga, sebab stabilitas harga saat ini menjadi prioritas utama.

Inflasi menjadi hal yang utama dan paling penting untuk dikendalikan. Stabilitas harga dapat menjadi landasan pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat di masa depan.

Sementara kebijakan tersebut membuat mata uang Negeri Paman Sam terus melonjak hingga menekan rupiah. Selain itu, yield obligasi AS Treasury juga meningkat yang memicu terjadinya capital outflow dari negara emerging market, termasuk Indonesia.

Sepanjang tahun ini, captal outflow di pasar Indonesia tercatat ada Rp140 triliun hingga lebih, yang menyebabkan rupiah sulit menguat.

Dapat Kurs Terbaik Hanya Ada Di PT.SAVE Money Changer, Berlokasi Di Daerah Sunter Jakarta Utara