Untuk Mendapatkan Harga Terbaik, Segera Hubungi Kami di (021) 2961 5678                                                                                    
PERMINTAAN AKAN DOLAR AS MENINGKAT, RUPIAH MELEMAH

07 Oktober 2022, 11.30 WIB


image

Nilai tukar rupiah kembali mengalami tekanan terhadap kurs dolar AS hingga perdagangan tengah hari ini, Jumat (7/10/2022). Kondisi ini terjadi seiring dengan pelemahan mayoritas mata uang di Asia. Namun rupiah menjadi mata uang yang terkoreksi tajam terhadap the greenback.

Mata uang Garuda dibuka terkoreksi sebesar 0,16% ke posisi Rp15.210/US$. Kemudian rupiah kembali melanjutkan koreksinya dengan penurunan 0,33% ke Rp15.235/US$.

Pelemahan yang dialami rupiah ini terjadi akibat keputusan kartel produsen minyak mentah OPEC+ yang berencana untuk mengurangi produksinya sebesar 2 juta barel/hari, yang akan dimulai pada November 2022. Akibatnya, kekhawatiran akan lonjakan inflasi semakin membuat investor cemas.

Kondisi ini juga membuat permintaan akan dolar AS menjadi naik lantaran statusnya sebagai salah stu mata uang safe haven. Indeks dolar AS kembali naik ke posisi 112,29 di awal perdagangan, dolar AS kini menjauhi level terendahnya pekan ini di 110.

Fokus tertuju pada rilis data tenaga kerja Non-pertanian (Non-farm payrolls/NFP) yang akan menunjukan bagaimana situarsi pasar tenaga kerja pada September 2022, serta memberikan Fed informasi terkait kampanye kenaikan suku bunganya.

Sementara konsensus analis dari Dow Jones memprediksi bahwa data tenaga kerja di sektor non-pertanian (NFP) akan bertambah 275.000 pekerjaan dan angka pengangguran akan tetap di 3,7%. Akan tetapi, jika NFP bertambah, kemungkinan akan menambah kekhawatiran akan sikap The Fed yang agresif di pertemuan selanjutnya sebagai upaya untuk mengendalikan inflasi.

Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) mengumumkan posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir September 2022 sebesar US$130,8 miliar. Realisasi ini jatuh US$1,4 miliar jika dibandingkan dengan posisi Agustus 2022 sebesar US$132,2 miliar.

BI mengatakan bahwa penurunan posisi cadangan devisa pada September 2022 dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah dan kebutuhan untuk stabilitas nilai tukar rupiah, serta belum adanya kepastian pasar keuangan global.

Mata uang Negeri Paman Sam yang bergerak menguat kembali memberikan tekanan terhadap mayoritas mata uang di Asia. Hanya ada beberapa mata uang yang berhasil menguat lawan dolar AS, diantaranya yaitu yuan China, yen Jepang, dan dolar Singapura.

Sedangkan nilai tukar rupiah kembali terkoreksi paling dalam di Asia, di mana rupiah melemah 0,33% terhadap dolar AS. Ringgit Malaysia juga melemah 0,3% terhadap dolar AS.

Dapat Kurs Terbaik Hanya Ada Di PT.SAVE Money Changer, Berlokasi Di Daerah Sunter Jakarta Utara