Untuk Mendapatkan Harga Terbaik, Segera Hubungi Kami di (021) 2961 5678                                                                                    
MATA UANG EURO DIPERDAGANGKAN MELEMAH

24 Agustus 2022, 14.20 WIB


image

Pada pertengahan tahun 2022 ini, nilai tukar euro semakin jeblok saat melawan rupiah. Euro kini nilainya lebih murah dibandingkan dengan kurs dolar AS sejak Senin kemarin.

Kurs euro diperdagangkan di sekitar posisi Rp14.788/EUR, sedangkan mata uang Negeri Paman Sam menduduki level Rp14.890/US$. Ini merupakan terakhir kalinya kurs euro lebih murah dibanding dolar AS yang terjadi 20 tahun lalu, tepatnya sejak November 2002.

Penurunan yang dialami euro tidak lepas dari risiko resesi hingga stagflasi yang dialami oleh Eropa. Hal ini disebabkan karena mahalnya harga energi membuat inflasi menjadi sangat tinggi.

Kondisi ini akan lebih parah setelah Rusia melakukan penghentian kembali terhadap saluran gas melalui , pipa Nord Stream 1.

Ini akan berlangsung dari tanggal 31 Agustus hingga 2 September. BUMN gas Rusia, Gazprom menuturkan, ada masalah teknis pada salah satu kompresor pipa yang tersisa membutuhkan perbaikan lagi.

Rusia memang telah mengurangi secara drastis pasokan gas alam ke Eropa dalam beberapa pekan terakhir. Aliran melalui pipa Nord Stream 1 yang saat ini beroperasi hanya 20% dari volume yang disepakati.

Moskow sendiri terus menyalahkan peralatan yang rusak dan tertunda atas penurunan tajam pasokan gas. Namun sejumlah negara seperti Jerman, sudah menganggap hal ini sebagai manuver politik, merespon sejumlah sanksi yang diberikan terhadap Rusia.

Akibat dihentikannya pasokan tersebut membuat harga gas kembali melonjak tinggi yang dapat berpengaruh pada kenaikan inflasi.

Tingginya inflasi maka akan menggerus daya beli masyarakat, sedangkan suku bunga yang tinggi akan menghambat ekspansi dunia usaha. Sehingga ini akan berdampak pada perekonomian yang suram.

Selain itu, Presiden Bundesbank, Joachim Nagel, juga memperkirakan inflasi akan menembus dobel digit dan mencapai posisi tertinggi dalam 70 tahun terakhir. Inflasi di Jerman untuk bulan Juli tercatat sebesar 7,5%, tertinggi dalam 40 tahun terakhir, sementara di zona euro sebesar 8,9% atau tertinggi sepanjang masa.

Sementara untuk harga listrik di Jerman mencatat posisi tertinggi sepanjang masa, naik tujuh kali lipat dibandingkan tahun lalu. Ini disebabkan oleh harga gas yang melonjak 10 kali lipat.