Untuk Mendapatkan Harga Terbaik, Segera Hubungi Kami di (021) 2961 5678                                                                                    
RUPIAH DIBUKA MENGUAT DI KISARAN RP16.500an/US$

09 Oktober 2025, 10.00 WIB


image

Pagi hari ini, Kamis (9/10/2025), nilai tukar rupiah menunjukan penguatannya terhadap kurs dolar AS dengan penguatan sebesar 0,33% ke posisi Rp16.500an/US$.

Sebelumnya, mata uang Garuda ini diperdagangkan melemah 0,12% ke angka Rp16.555/US$.

Sedangkan untuk laju indeks dolar AS (DXY), kembali terkoreksi hingga 0,15% ke level 98,760. Indeks DXY telah mencatat penguatan selama tiga hari berturut-turut hingga ditutup menguat 0,34% ke level 98,915 pada perdagangan Rabu kemarin (8/10/2025).

Pelamahan indeks dolar AS hari ini diharapkan dapat dimanfaakan oleh rupiah untuk bergerak menguat, meski dinamika global yang cukup komppleks masih akan terus membayangi laju rupiah.

Selain itu, akibat ketidakpastian politik di Prancis dan Jepang yang memberikan tekanan pada nilai tukar euro dan yen, justru dimanfaakan oleh dolar AS.

Dolar AS kembali melanjutkan penguatannya kemarin, setelah rilis risalah FOMC The Fed menunjukan hawkish. Dalam risalah tersebut, sebagian besar pembuat kebijakan The Fed menilai bahwapelonggaran kebijakan moneter masih diperlukan hingga akhir tahun, namun mayoritas peserta rapat juga menekankan adanya risiko kenaikan inflasi yang perlu diwaspadai.

Pada periode sebelumnya, posisi cadev Indonesia tercatat sebesar US$150,7 miliar, atau menurun dibanding periode Juli 2025 yang berada di US$152,0 miliar.

Dari penjelasan BI, penurunan tersebut dikarenakan oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah serta kebijakan stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global yang masih tinggi.

Ditutupnya pemerintahan AS yang memasuki pekan kedua juga telah membatasi sentimen dolar AS.

Kondisi tersebut juga bisa berdampak fiskal yang membuat pelaku pasar beralih ke aset berisiko, termasuk mata uang emerging market seperti rupiah.