Untuk Mendapatkan Harga Terbaik, Segera Hubungi Kami di (021) 2961 5678                                                                                    
RUPIAH KEMBALI MELEMAH, DI TENGAH PENANTIAN 2 DATA PENTING

15 September 2025, 10.03 WIB


image

Mata uang Garuda kembali diperdagangkan melemah saat berhadapan dengan kurs dolar AS. Rupiah dibuka melemah 0,06% ke posisi Rp16.385/US$.

Pada pekan sebelumnya, rupiah sempat diperdagangkan menguat hingga 0,24% ke posisi Rp16.375/US$.

Pelemahan ini terjadi di tengah laju indeks dolar AS (DXY) yang terlihat menguat 0,09% ke level 97,64 setelah sebelumnya tertekan 0,22% ke angka 97,55.

Pergerakan rupiah diperkirakan masih akan volatile, seiring dengan sikap pelaku pasar yang masih wait and see menjelang dua pengumuman penting pekan ini.

Pada Rabu (17/9/2025) mendatang, BI akan mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI), di mana hasil rapat tersebut dinanti oleh pasar. BI juga diprediksi masih belum akan melakukan pelonggaran terhadap suku bunganya sebagai bentuk untuk mendukung pemulihan ekonomi, dan memastikan inflasi berada dalam sasaran serta menjaga stabilitas rupiah sesuai fundamentalnya.

Sepanjang tahun 2025 ini, BI telah melakukan pemangkasan suku bunganya sebesar 100 bps dan kini berada di level 5,00%.

Selain itu, bank sentral AS (The Fed) juga akan melakukan pengumuman hasil rapat Federal Open Market Commeitte (FOMC) pada Selasa dan Rabu waktu AS atau Rabu dan Kamis dini waktu Indonesia.

Para investor memperkirakan bank sentral AS (The Fed) akan mulai memangkas suku bunga acuannya untuk pertama kalinya sejak Desember 2024.

The Fed kemungkinan akan memangkas suku bunganya sebesar 25 basis poin, atau turun ke sekitar 4,00% hingga 4,25%. Meski sebagian pasar juga menilai adanya kemungkinan pemangkasan lebih agresif hingga 50 basis poin.

Sementara sentimen pemangkasan suku bunga The Fed ini memberikan peluang positif bagi rupiah untuk bergerak menguat.