MATA UANG GARUDA BERHASIL MENGUAT
08 September 2025, 09.25 WIB
Membuka perdagangan pagi hari ini, Senin (8/9/2025), pergerakan nilai tukar rupiah terhadap kurs dolar AS berhasil mencatat penguatan.
Dari data Refinitiv, mata uang Garuda dibuka di posisi Rp16.370/US$ atau menguat 0,27% melanjutkan penguatan yang dialami rupiah pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu dengan apresiasi sebesar 0,42% dan ditutup di level Rp16.415/US$.
Sedangkan untuk indeks dolar AS (DXY) berada di jalur penguatan sebesar 0,11% ke level 97,86. Akan tetapi pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu, indeks dolar (DXY) melemah cukup dalam sebesar 0,59% ke 97,76.
Pelemahan dolar AS disebabkan oleh rilis data ketenagakerjaan yang mengecewakan. Non-farm payrolls (NFP) AS pada Agustus hanya bertambah 22.000, angka ini jauh dibawah ekspektasi yang diyakini tumbuh 75.000.
Kenaikan tenaga kerja rata-rata tiga bulan juga menurun, hanya sekitar 29.000/bulan. Sektor manufaktur bahkan kembali anjlok dengan penurunan 12.000 pekerjaan.
Tingkat pengangguran AS juga mencatat kenaikan 4,3%, yang merupakan posisi tertinggi sejak pandemi lebih dari tiga tahun lalu. Namun, data upah memberikan sedikit sentimen positif, di mana rata-rata upah per jam mengalami pertumbuhan 0,3% per bulan, sesuai dengan ekspektasi dengan pergerakan tahunan yang berada di angka 3,7% dari 3,9% pada Juli. Hal ini memberikan sinyal bahwa tekanan inflasi mulai mereda.
Sejumlah pelemahan pasar tenaga kerja dan perlambatan upah mendorong spekulasi bahwa kebijakan moneter The Fed akan lebih agresif. Pasar memproyeksi jika The Fed memiliki peluang untuk memangkas suku bunganya sebesar 50 bps pada FOMC 16 hingga 17 September.
Sementara prospek pelonggaran agresif The Fed ini akan menjadi katalis positif bagi pergerakan rupiah, lantaran melemahkan dolar AS secara global dan meningkatkan data tarik aset pasar berkembang, termasuk Indonesia.

ptsavemc@yahoo.com
ptsavemc
0877-7456-8833

