MATA UANG GARUDA KEMBALI LESU
27 Agustus 2025, 11.13 WIB
Nilai tukar rupiah kembali mengalami pelemahan terhadap kurs dolar AS. Meski demikian, mata uang Garuda masih memiliki peluang untuk bergerak menguat seiring pelemahan kurs dolar AS.
Rupiah diperdagangkan melemah sebesar 0,06% ke posisi Rp16.300an/US$, atau melanjutkan pelemahan pada penutupan perdagangan kemarin sore, Selasa (26/8/2025), sebesar 0,25%.
Sedangkan untuk indeks dolar AS terpantau melemah 0,07% ke level 98,29.
Faktor eksternal, khususnya dari Amerika Serikat, masih akan terus membayangi laju rupiah, terkait pernyataan Trump yang akan memecat Gubernur The Fed Lisa Cook, lantaran dugaan penyalahgunaan fasilitas kredit, meski tim hukum Cook menegaskan akan menggugat keputusan tersebut ke pengadilan.
Hal tersebut menambah ketidakpastian arah kebijakan moneter AS serta menimbulkan persepsi bahwa bank sentral semakin terpolitis. Para analis juga menilai jika langkah Trump ini dapat menghilangkan kepercayaan investor terhadap kredibilitas Fed dan mengurangi permintaan dolar AS di pasar global. Tekanan ini akan menjadi sentimen negatif bagi dolar AS dan membuka peluang bagi rupiah untuk bergerak menguat.
Selain itu, pasar juga meyakini jika The Fed akan segera menurunkan suku bunga acuannya. Mengutip dari data CME FedWatch, peluang pemangkasan suku bunga pada pertemuan September mencapai 87%, bahkan beberapa proyeksi juga menyebutkan di atas 90%.
Ekspektasi pemangkasan suku bunga yang lebih cepat serta beberapa faktor pelemahan dolar AS menjadi katalis positif bagi pergerakan rupiah.
Pergerakan rupiah berpotensi mendapat sentimen positif tambahan dari arus masuk portofolio ke pasar keuangan domestik, seiring tingginya daya tarik yang relatif lebih tinggi dibanding aset di AS. Namun pelaku pasar tetap harus waspada dengan pergerakan politik di Washington dan pernyataan pejabat The Fed dalam beberapa pekan kedepan, yang dapat merubah kembali arah sentimen pasar.

ptsavemc@yahoo.com
ptsavemc
0877-7456-8833

