Untuk Mendapatkan Harga Terbaik, Segera Hubungi Kami di (021) 2961 5678                                                                                    
MESKI SEMPAT MENGUAT, RUPIAH KEMBALI BERGERAK MELEMAH

06 Februari 2025, 09.17 WIB


image

Membuka perdagangan pagi hari ini, nilai tukar rupiah bergerak menguat terhadap kurs dolar AS setelah Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia yang masih berada dikisaran 5%.

Mengutip data dari Refinitiv, mata uang Garuda dibuka menguat 0,12% ke posisi Rp16.260/US$. Namun, tidak lama kemudian rupiah harus berbalik arah melemah 0,12% ke angka Rp16.300/US$.

Sedangkan untuk indeks DXY mencatat penurunan tipis 0,03% ke level 107,55. Angka ini lebih rendah dibanding posisi kemarin yang berada di angka 107,58.

Pergerakan nilai tukar rupiah diperkirakan masih akan berfluktuasi, lantaran masih merespon hasil data ekonomi BPS kemarin.

Dari laporan BPS, pada kuartal IV-2024 (year on year/yoy) pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat tumbuh sebesar 5,02%. Secara setahun penuh selama 2024, ekonomi hanya tumbuh 5,03%. Pertumbuhan ini didorong oleh konsumsi rumah tangga dan investasi.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2024 menjadi yang terendah dalam tiga tahun terakhir. Selain itu, pertumbuhan tersebut juga jauh di bawah target pemerintah APBN 2024 sebesar 5,2%. Meski demikian, ekonomi Indonesia masih tumbuh di level historisnya yaitu 5% di tengah kencangnya isu terkait pelemahan daya beli.

Sementara komponen pengeluaran yang berkontribusi besar ke PDB adalah konsumsi rumah tangga (RT) dengan kontribusi 53,71% yang tumbuh 4,98%. Kemudian, pembentukan modal tetap bruto (PMTB) atau investasi mencatat kontribusi sebesar 30,12% dan pertumbuhannya mencapai 5,03%.

Sementara revisi peraturan ini diharapkan dapat membantu mendorong penguatan rupiah agar lebih stabil.