Untuk Mendapatkan Harga Terbaik, Segera Hubungi Kami di (021) 2961 5678                                                                                    
SUKU BUNGA BI DIPREDIKSI MENURUN, DOLAR SINGAPURA DAN AUSTRALIA MELONJAK

17 Februari 2021, 15.49 WIB


image

Laju dolar Singapura dan dolar Australia kembali mencatat penguatan tajam saat berhadapan dengan nilai tukar rupiah pada perdagangan hari ini.

Hal tersebut, terjadi seiring adanya kabar terkait Bank Indonesia (BI) yang diperkirakan akan menurunkan tingkat suku bunga acuannya pada Kamis besok, yang menyebabkan rupiah tertekan.

Data Refinitiv mencatat pergerakan kurs dolar Singapura menguat 1,15% ke posisi Rp10.603,85/SG$. Sedangkan dolar Australia naik 0,64% menjadi Rp10.865,5/AU$.

Rapat Dewan Gubernur atau RDG BI berlangsung hari ini, dan akan diumumkan Kamis besok. Pasar juga memperkirakan bahwa BI akan menurunkan tingkat suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin menjadi 3,5%.

Sebelumnya, Gubernur BI, Perry Warjiyo mengatakan, suku bunga BI masih memiliki ruang untuk kembali diturunkan, guna mendorong pertumbuan ekonomi. Pemulihan ekonomi Indonesia saat ini tengah berlangsung, namun masih berada di bawah ekspektasi BI.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia menyusut pada kuartal IV-2020 menjadi 2,19% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/YoY).

Jika suku bunga BI diturunkan, maka selisih imbal hasil dengan negara-negara lainnya akan menjadi sempit, sehingga kurang menguntungkan bagi laju rupiah yang merupakan aset emerging market.

Sementara Singapura tidak menggunakan suku bunga dalam kebijakan moneternya. Karena kebijakan moneter ketat atau loggar hanya dilakukan dengan cara menetepkan kisaran nilai dan nilai tengah dolar Singapura terhadap mata uang negara mitra dagang utama. Kisaran atau nilai tengah tidak diumbar pada publik.