Untuk Mendapatkan Harga Terbaik, Segera Hubungi Kami di (021) 2961 5678                                                                                    
BURSA AS TERJUN BEBAS DALAM 3 BULAN TERAKHIR

28 Januari 2021, 10.42 WIB


image

Laju bursa saham Wall Street di AS kembali mengalami kemerosotan pada penutupan perdagangan sore kemarin, Rabu (27/1/2021). Penurunan tersebut merupakan penurunan terbesar satu hari dalam periode tiga bulan terakhir.

Penurunan pasar saham AS terjadi setelah adanya pernyataan terbaru dari The Fed, indeks utama yang mengalami penurunan ditekan oleh lesunya saham Boeing dan aksi jual para hedge fund.

Dari data Reuters, Kamis (28/1/2021), pelamahan bursa saham AS kemudian dipercepat setelah adanya pernyataan dari Bank Sentral AS atau The Fed yang memutuskan untuk tetap mempertahankan suku bunga mendekati nol dan tidak melakukan perubahan pada pemberlian obligasi bulanannya serta berjanji untuk menahan suku bunga di level terendah hingga terjadinya pemulihan ekonomi penuh.

Indeks Dow Jones Industrial Average mencatat penurunan sebesar 633,87 poin atau 2,05% menjadi 30.303,17. Sedangkan indeks S&P jatuh 2,61% ke posisi 3.750,77. Dan indeks Nasdaq Composite turun 355,47 poin setara 2,61% ke 13.270,60.

Ketiga indeks utama AS mengalami penurunan persentase harian terbesar sejak 28 Oktober 2020. Selain itu, penurunan ini juga mendorong indeks acuan S&P ke jalur negatif sepanjang tahun 2021 ini.

Saham Boeing Co mencatat penurunan terbesar hingga 3,97%. Penurunan tersebut mempengaruhi laju indeks Dow Jones. Boeing yang merupakan perusahaan pembuat pesawat bergerak menurun setelah mengeluarkan US$6,5 miliar untuk pesawat jet 777X yang serba baru.

Sementara saham Microsoft Corp yang sempat bergerak naik lantaran dalam laporan kuartalannya perusahaan memperoleh keuntungan berkat adanya belajar dan bekerja dari rumah. Namun, sentimen positif tersebut hilang dan saham Microsoft ikut terseret penurunan pasar sebesar 0,25%.

Penurunan tipis terjadi pada saham Facebook 0,68%, Tesla turun 2,10%, dan saham Apple ikut anjlok yang menyebabkan saham AS semakin ambruk.