BURSA SAHAM ASIA PAGI INI DIBUKA MENGUAT

19 Februari 2018, 08.40 WIB


image

Pada perdagangan pagi hari ini Senin (19/2/2018), mayoritas bursa saham utama Asia dibuka menguat di jalur positif, mengikuti pasar saham AS yang pada akhir pekan lalu tercatat menguat. Sedangkan pasar saham di China hari ini masih belum beraktifitas lantaran masih libur Imlek.

Bursa saham Jepang berada di jalur positif, dengan indeks Nikkei 255 dibuka naik sebesar 1,13%. Hal tersebut juga dialami oleh pasar saham Korea Selatan, dimana indeks Kospita bergerak menguat di 0,87%.

Pergerakan bursa Asia ini mendapat sentimen positif dari bursa saham Wall Street. Pada akhir pekan lalu, Wall Street ditutup cenderung variatif dimana Dow Jones mengalami kenaikan tipis 0,08% ke posisi 25.219,38, indeks S&P 500 naik 0,04% menjadi 2.732,22, namun Nasdaq justru melemah hingga 0,36% ke 6.770,66.

Wall Street mulai bergerak terbatas lantaran investor mulai bersiap untuk menghadapi fase volatilitas yang tinggi. Untuk menggerakan pasar dibutuhkan sentimen yang besar, seperti pengumuman mengenai rencana kenaikan suku bunga acuan The Fed.

Penguatan bursa saham global pada pekan lalu menjadi kata kunci, setelah pada pekan sebelumnya sempat turun ke zona merah. Pada pekan lalu, rilis data inflasi AS diperkirakan akan membuat pasar saham kembali bergerak melemah di zona merah.

Inflasi AS pada Januari 2018 tercatat berada di posisi 2,1% (yoy), angka ini lebih cepat dibandingkan dengan konsensus pasar yang dilansir oleh Reuters yaitu 1,9% YoY.

Selain itu, para ekonom dan analis juga memprediksi bahwa hal tersebut dapat menyebabkan aksi jual yang masif di bursa saham, karena investor khawatir percepatan laju inflasi akan membuat kenaikan suku bunga acuan lebih agresif. Sementara investor diperkirakan akan berpindah dana ke pasar obligasi, seperti yang terjadi akhir-akhir ini.

Namun, pasar nampaknya tengah melihat sisi baik dari percepatan laju inflasi dan kenaikan suku bunga acuan, yaitu ekonomi AS yang semakin menguat, serta laporan keuangan emiten yang solid juga ikut mendorong kenaikan Wall Street.

Dan untuk pergerakan nilai tukar Yen Jepang terhadap dolar AS tercatat masih berada di posisi tertinggi. Ini dapat dijadikan sentimen tersendiri bagi pasar saham Asia, jika yen Jepang masih akan terus bergerak menguat.